Welcome to Gaia! ::

Reply Traditional And Culture
Traditional dance thread for Indon and Malay Goto Page: 1 2 3 4 [>] [»|]

Quick Reply

Enter both words below, separated by a space:

Can't read the text? Click here

Submit

Do u guys like ur country's tradition?
  Yes I do!!!
  No...-_-
  It's pathetic..
View Results

~uzuke-san~
Vice Captain

PostPosted: Thu Oct 19, 2006 5:50 am


You can post all traditional stuffs like dance or watsoever.. 3nodding 3nodding
PostPosted: Thu Oct 19, 2006 5:59 am


Ulek Mayang from Terengganu, Malaysia

The ulek mayang is a pre-Islamic religious trance dance accompanied by singing and music in Terengganu, originating from an unknown nearby island in which the Malay orchestra, comprising drums, gong and violiln. It was originally used in healing ceremonies but is now usually performed for fun.

The dancing always begins with a person who is suffering from illness either when he catches fish, in the paddy field or any other daily activities in the society. The patient will then healed by a bomoh, a traditional Malay doctor in the traditional way. Seven actors beautifully dressed represent the 7 princess who come to visit the patient when the bomoh is treating him. Kemayan will be burnt together with chanting of pantun and dancing through the whole performance. Although Tarian Ulek Mayang was once a folk ritual ceremonial in the Malay society, with its gentle and graceful movement, it has become one of the beautiful traditional dancing in Terengganu culture.

User Image - Blocked by "Display Image" Settings. Click to show.  

~uzuke-san~
Vice Captain


~uzuke-san~
Vice Captain

PostPosted: Thu Oct 19, 2006 6:02 am


I love Ulik Mayang... The song is so peaceful and good. The dance is also very graceful... I used to live in Terengganu since i was born. But i never understand terengganu language..well, i understand a bit.. rolleyes
PostPosted: Thu Oct 19, 2006 6:07 am


Ulek Mayang

Ulek mayang ku ulek
Ulek dengan jala jemala
Ulek mayang diulek
Ulek dengan tuannya puteri
Ulek mayang diulek
Ulek dengan jala jemala
Ulek mayang diulek
Ulek dengan puterinya dua

Puteri dua berbaju serong
Puteri dua bersanggol sendeng
Puteri dua bersubang gading
Puteri dua berselendang kuning
Umbok mayang diumbok
Umbok dengan jala jemala
Nok ulek mayang diulek
Ulek dengan puterinya empat

Puteri empat berbaju serong
Puteri empat bersanggol sendeng
Puteri empat bersubang gading
Puteri empat berselendang kuning
Umbok mayang diumbok
Umbok dengan jala jemala
Nok ulek mayang diulek
Ulek dengan puterinya enam

Puteri enam berbaju serong
Puteri enam bersanggol sendeng
Puteri enam bersubang gading
Puteri enam berselendang kuning
Umbok mayang diumbok
Umbok dengan jala jemala
Nok ulek mayang diulek
Ulek dengan puterinya tujuh

Puteri tujuh berbaju serong
Puteri tujuh bersanggol sendeng
Puteri tujuh bersubang gading
Puteri tujuh berselendang kuning
Umbok mayang diumbok
Umbok dengan jala jemala
Nok ulek mayang diulek
Ulek dengan tuannya puteri

Tuan puteri berbaju serong
Tuan puteri bersanggol sendeng
Tuan puteri bersubang gading
Tuan puteri berselendang kuning
Umbok mayang diumbok
Umbok dengan jala jemala
Nok ulek mayang diulek
Ulek dengan tuannya puteri

Ku tahu asal usul mu
Yang laut balik ke laut
Yang darat balik ke darat
Nasi berwarna hamba sembahkan
Umbok mayang ku umbok
Umbok dengan jala jemala
Pulih mayang ku pulih
Pulih balik sedia kala

~uzuke-san~
Vice Captain


~uzuke-san~
Vice Captain

PostPosted: Thu Oct 19, 2006 6:32 am


Tarian Gamelan

Tarian Gamelan was rather a royal dance and is originally played during the sultanate of Riau-Lingga and subsequently was brought to the Malay land by Sultan Ahmad of Pahang state. It was then introduced to Terengganu state when the Tengku Meriam, daughter of Sultan Ahmad married with the prince of Sultan Zainal Abidin II in Terengganu. It was said that Tarian Gamelan has altogether 39 different dances of which part of these are created by Tengku Ampuan Meriam herself from the stories of she heard from story tellers. Eight ladies all in colourful silk costume will be accompanied by some musical instrument such as serunai, gambang, saron, bonang, kenong, gendang ibu and gendang anak to perform the story. Caklempong is also one of the instruments..

User Image - Blocked by "Display Image" Settings. Click to show.User Image - Blocked by "Display Image" Settings. Click to show.  
PostPosted: Thu Oct 19, 2006 7:22 am


kedua-dua tarian traditional ini keras.
bahaya ditarikan pada waktu mlm..
nanti makhluk halus menyerang.
walaupun menyanyi pon.
saya sendiri ada pengalaman.

ZiEqRy2301
Captain


ZiEqRy2301
Captain

PostPosted: Thu Oct 19, 2006 7:46 am


Tarian Zapin

Seni tari adalah pengucapan jiwa manusia. melalui gerak-gerik berirama yang indah.
Dalam kebudayaan Melayu terdapat berbagai jenis tarian. Tarian zapin adalah salah satunya, ia berasal dari kesenian Arab-Parsi yang telah disesuaikan dengan kesenian Melayu. Tarian zapin bercorak tarian persembahan atau pertunjukan. Gerak tarinya berasaskan kepada langkah kaki2 penari. Sungguhpun tarian ini berasal dari Arab-Parsi, namun dari segi pakaian penari2 memakai pakaian Melayu selengkapnya.

Alat muzik utama yang digunakan dalam tarian ini ialah gambus, rebana, gendang dan marakas ato marawis.Antara lagu2 berirama asli yang didendangkan mengikut irama zapin ialah lagu2 Lancang Kuning, Zapin Asli, Gendang Rebana dan lain2 lagi.
Tarian ini ada tiga peringkat. Peringkat pertama, permulaan tarian atau pembukaan tarian. Peringkat kedua ialah pecahan atau gerak serta lenggang tari dan peringkat ketiga merupakan peringkat akhir yaitu sebagai penutup tarian.
tarian zapin biasanya diiringi musik gambus,Gambus merupakan salah satu musik yang telah berkembang sejak abad ke-19, saat berdatangan para imigran Arab dari Hadramaut (Republik Yaman) ke Nusantara. Kalau para walisongo menggunakan gamelan sebagai sarana dakwah, para imigran Hadramaut yang datang belakangan menjadikan gambus sebagai sarananya. Dengan menggunakan sair-sair kasidahan, mengajak masyarakat mendekatkan diri pada Allah dan mengikuti teladan Rasul-Nya.
Sementara kasidahan mengumandangkan salawat kepada Nabi, gambus berkembang jadi sarana hiburan. Tidak heran pada 1940-an sampai 1960-an (sebelum muncul dangdut), gambus merupakan sajian yang hampir tidak pernah ketinggalan dalam pesta-pesta perkawinan dan khitanan. Bahkan kini, gambus dimainkan di hotel-hotel berbintang lima terutama pada pesta perkawinan warga keturunan Arab. Juga merambah ke rumah-rumah penduduk warga Betawi atau dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Dahulu kala, pada acara-acara gambusan, yang turun untuk ber-zafin (tarian asal dari Timur Tengah) seluruhnya adalah pria. Kini, sudah tidak lagi. Di pesta-pesta saat gambus main banyak para gadis, termasuk ibu-ibu, ikut turun melantai. Bahkan di Jakarta ada gambus pimpinan Soraya yang seluruh pemainnya wanita.
Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa perintis gambus modern--yang tidak lagi berorientasi ke Hadramaut, tapi Mesir--adalah adalah Syech Albar. Dialah ayah penyanyi rock berambut krino dari kelompok God Bless, Ahmad Albar, dan kakek pemain sinetron Fachri Albar.
Syech Albar, kelahiran Surabaya pada 1908, boleh dibilang perintis jalan ke medan yang lebih luas dari sejarah musik gambus di Indonesia. Sebab, kepopulerannya melebihi penyanyi-penyanyi gambus terdahulu.
Pamornya makin naik naik seiring dengan meluasnya peredaran piringan hitam di tengah masyarakat. Di samping itu, juga terdongkrak oleh terus bermunculannya stasion-stasion radio di Indonesia, yang dibangun oleh NIRO--RRI-nya di zaman kolonial.
Sejak akhir 1920-an, lagu-lagu Syech Albar dengan orkes gambusnya sering diperdengarkan di radio, termasuk di Jakarta. Pada 1931, musik rayuan irama padang pasirnya ini telah direkam pada piringan hitam His Master's Voice yang merupakan perusahaan rekaman terkemuka kala itu. Maka, lagu-lagu gambus Syech Albar pun dapat melanglang buana ke Singapura, Malaysia, dan Timur Tengah.
Jalan yang dirintis oleh Syech Albar di Surabaya ini diikuti para pemuda keturunan Arab lainnya. Di Jakarta muncul beberapa orkes gambus, seperti Al-Wathan pimpinan Hasan Alaydrus dan Al-Wardah pimpinan Muchtar Lutfi dll. Di daerah-daerah yang banyak dihuni keturunan Arab gambus pun bermunculan. Seperti di Cirebon, Tegal, Indramayu, Ujung Pandang, Gorontalo, dan Palembang
Sementara di Kampung Arab, Pekojan (kala itu) berdiri Orkes Gambus Al-Usysyaag pimpinan Husein Aidid. Dia kemudian pada 1950-an, ia mendirikan Orkes Melayu Kenangan. Dari sinilah kemudian lahir dangdut, dengan penyanyi-penyanyi Elvie Sukaesih, Ellya Khadam, Munif Bahaswan, M Mashabi, disusul Rhoma Irama, Muchsin Alatas, dan Mansyur S.
Pada mulanya, para imigran Arab membawa sendiri peralatan petik gambus dari negeri asalnya. Tapi kini sudah diproduksi sendiri, yang tidak kalah mutunya. Musik petik gambus ini di Timur Tengah dinamai Oud. Jadi istilah gambus hanya dikenal di Indonesia. Entah siapa yang memulai menamakannya.


User ImageUser Image  
PostPosted: Thu Oct 19, 2006 7:54 am


eh can we post traditional song?

=LoLy.PoPz=
Crew

650 Points
  • Member 100
  • Dressed Up 200

ZiEqRy2301
Captain

PostPosted: Thu Oct 19, 2006 8:00 am


sure...
PostPosted: Thu Oct 19, 2006 8:06 am


dis song is d 1 i only can remember

GUNDUL PACUL

gundul gundul pacul cul gembelengan
nyungging nyungging wakul kul gembelengan

wakul limpang segane gari serantang2X

=LoLy.PoPz=
Crew

650 Points
  • Member 100
  • Dressed Up 200

~uzuke-san~
Vice Captain

PostPosted: Thu Oct 19, 2006 8:10 am


ZiEqRy2301
kedua-dua tarian traditional ini keras.
bahaya ditarikan pada waktu mlm..
nanti makhluk halus menyerang.
walaupun menyanyi pon.
saya sendiri ada pengalaman.


Ye...saya pun ada dgr cerita pasal tu.. tapi saya tak dgr semua. Blh awk ceritakan...
PostPosted: Thu Oct 19, 2006 8:11 am


ZiEqRy2301
sure...


u make the rule in this thread? talk2hand anyway, sure... i don't know any traditional songs..

~uzuke-san~
Vice Captain


=LoLy.PoPz=
Crew

650 Points
  • Member 100
  • Dressed Up 200
PostPosted: Thu Oct 19, 2006 8:11 am


Lir Ilir



Lir ilir lir ilir tandure wong sumilir
Tak ijo royo royo tak sengguh penganten anyar
Cah angon cah angon penekno blimbing kuwi
Lunyu lunyu yo peneken kanggo mbasuh dodo dira

Dodo dira dodo dira kumitir bedah ing pinggir
Dondomana j'rumatana kanggo seba mengko sore
Mumpung padang rembulane mumpung jembar kalangane
Sun surak-ka surak hore...


all i noe only javanese song..
PostPosted: Thu Oct 19, 2006 8:12 am


Zieqry, blh awk tukar colour font kat document awk? cause I can't see..

~uzuke-san~
Vice Captain


~uzuke-san~
Vice Captain

PostPosted: Thu Oct 19, 2006 8:13 am


=LoLy.PoPz=
Lir Ilir



Lir ilir lir ilir tandure wong sumilir
Tak ijo royo royo tak sengguh penganten anyar
Cah angon cah angon penekno blimbing kuwi
Lunyu lunyu yo peneken kanggo mbasuh dodo dira

Dodo dira dodo dira kumitir bedah ing pinggir
Dondomana j'rumatana kanggo seba mengko sore
Mumpung padang rembulane mumpung jembar kalangane
Sun surak-ka surak hore...


all i noe only javanese song..


no japanese songs...indon and malay only..
Reply
Traditional And Culture

Goto Page: 1 2 3 4 [>] [»|]
 
Manage Your Items
Other Stuff
Get GCash
Offers
Get Items
More Items
Where Everyone Hangs Out
Other Community Areas
Virtual Spaces
Fun Stuff
Gaia's Games
Mini-Games
Play with GCash
Play with Platinum